Pada tahun 2004, kebutuhan kedelai mencapai 2,02 juta ton, namun produksi dalam negeri hanya mencapai 0,71 juta ton. Akibatnya, kekurangan sebesar 1,31 juta ton harus diimpor. Produksi domestik hanya mampu memenuhi sekitar 35% dari total kebutuhan kedelai, yang digunakan dalam berbagai produk seperti tempe, kecap, susu kedelai, pakan ternak, dan benih. Petani menghadapi kesulitan karena sebagian besar kedelai impor yang merupakan hasil rekayasa genetika lebih diminati dan menghasilkan produk tempe yang berkualitas. Ketergantungan pada impor kedelai meningkat seiring dengan nilai impor yang semakin tinggi dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan konsumsi serta industri dalam negeri. Selain itu, konsumsi kedelai dan produk berbasis kedelai dapat menyebabkan alergi pada beberapa orang, sehingga mereka harus menghindari produk tersebut.
Sebagai solusi potensial untuk masalah kedelai, pengembangan nira fermentasi dari nira kelapa sebagai pengganti produk kecap berbasis kedelai dapat dipertimbangkan. Nira kelapa adalah cairan yang diperoleh dari pucuk kelapa yang belum terbuka, dan dapat diolah menjadi gula kelapa dengan rasa manis dan aroma harum. Kandungan asam amino dalam nira kelapa lebih tinggi dibandingkan produk kecap, yang penting untuk kesehatan sistem saraf, otak, otot, dan sistem kekebalan tubuh. Penggunaan nira kelapa sebagai alternatif produk kecap tanpa kedelai melibatkan teknologi fermentasi moromi, yang mempengaruhi rasa dan aroma produk. Proses fermentasi moromi harus diatur dengan baik untuk menghasilkan kualitas nira fermentasi yang optimal.
Organic Coconut Aminos adalah alternatif kecap asin yang dihasilkan dari nira kelapa melalui fermentasi dengan garam laut. Berbeda dengan kecap tradisional yang sering menggunakan kedelai, produk ini merupakan pilihan yang lebih sehat, terutama dengan perhatian pada isu kedelai hasil rekayasa genetika. Kecap asin adalah bumbu populer dalam masakan Cina dan Jepang, tetapi tidak selalu sesuai dengan semua diet, terutama bagi mereka yang perlu mengurangi garam, menghindari gluten, atau kedelai. Coconut aminos dibuat dari jus kelapa yang difermentasi dan garam laut, tanpa bahan kimia tambahan. Produk ini mengandung asam amino yang diperlukan tubuh tetapi tidak terlalu kaya nutrisi. Meskipun rasanya lebih lembut dan manis dibandingkan kecap tradisional, coconut aminos tidak memiliki rasa kelapa yang mencolok.
Keunggulan utama coconut aminos adalah rendahnya kandungan sodium dibandingkan kecap tradisional, sehingga cocok untuk diet rendah sodium. Namun, produk ini harus digunakan dengan hemat karena masih mengandung garam. Meskipun ada klaim kesehatan tentang manfaatnya, penelitian ilmiah yang mendukung klaim tersebut masih terbatas. Dibandingkan dengan pengganti kecap lain seperti amino cair, tamari, atau saus tiram, coconut aminos memiliki kelebihan sebagai alternatif bebas gluten dan kedelai, namun tetap harus diperhatikan jumlah sodium yang terkandung.
Usaha Organic Coconut Aminos adalah tonggak baru dalam inovasi produk makanan yang bertujuan mempromosikan kesehatan dan keberlanjutan. Menghindari penggunaan kedelai sebagai bahan utama merupakan langkah progresif untuk mengatasi masalah terkait kedelai impor dan meningkatkan keberlanjutan petani lokal. Meskipun pasar untuk coconut aminos di Indonesia masih kecil, hal ini menciptakan peluang bisnis yang menjanjikan karena potensi pertumbuhan yang besar. Dengan strategi pemasaran yang tepat, usaha ini berpotensi mengubah lanskap industri makanan lokal dan memperluas jangkauan produk organik Indonesia di pasar global.
Lebih dari sekadar bisnis, Organic Coconut Aminos mewakili visi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya memilih makanan yang sehat dan berkelanjutan. Dengan menyediakan produk yang bermanfaat bagi kesehatan dan mendukung petani lokal serta lingkungan, perusahaan ini berperan dalam membentuk pola konsumsi yang lebih bertanggung jawab. Dengan kata lain, usaha ini bukan hanya tentang menciptakan produk, tetapi juga tentang membangun gerakan untuk perubahan positif dalam masyarakat dan lingkungan.
PT Coconut Aminos bertujuan untuk mempromosikan kesehatan dan keberlanjutan melalui inovasi produk. Dengan memilih nira kelapa sebagai bahan utama, perusahaan ini mengambil langkah progresif dalam mengatasi ketergantungan pada impor kedelai dan meningkatkan keberlanjutan petani lokal. Keputusan untuk menghindari penggunaan kedelai, terutama yang berasal dari impor dan berpotensi mengandung GMO, menunjukkan komitmen perusahaan terhadap kesehatan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan. Dengan demikian, PT Coconut Aminos bukan hanya bisnis, tetapi juga agen perubahan yang mendorong pola konsumsi yang lebih bertanggung jawab. Dengan strategi pemasaran yang tepat, perusahaan ini memiliki potensi untuk mempengaruhi lanskap industri makanan lokal dan bahkan memperluas pengaruhnya ke pasar global. Noble purpose PT Coconut Aminos terletak pada penciptaan produk serta membangun gerakan untuk perubahan positif dalam masyarakat dan lingkungan.